Kemarin malam, hujan turun lebat sekali. Waktu Mama Izza pulang, hujan sudah mulai turun. Izza sih sebenarnya nggak takut sama hujan ataupun geluduk, kan sudah dikasih tahu sama Mmanya kalau geluduk itu adalah karena ada awan tabrakan sama awan. Jadi Izza kalau ada geluduk bilang 'A'udzubillah' gitu..
Sekitar jam 8 malam, ternyata air sudah samapai ke ujung halaman rumah, waktu itu Papanya Izza baru datang, terus dia teriak manggilin Mamanya Izza supaya pintu pagar dibukain. Izza sudah mau ikutan keluar, tapi begitu dilihatnya air sudah tinggi samapai ujung halaman, Izza ketakutan, terus nangis sedih sekali.. 'Izza nggak mau rumahnya kebannjiran... nanti kalau airnya masuk rumah terus kita tenggelam bagaimana...' katanya sambil nangis. Kasihan sekali Izza .. baru sekali itu melihat Izza sangat ketakuta, maunya digendong terus, namplok terus sampai malam.
Tetangga pada keluar rumah, malahan pada mainin air hujan. Rumah di sebelah ujung keliatannya mulai kemasukan air. Izza mau ikutan Papanya main keluar melihat tinggi air. Tapi terus kedengaraan nangis sedih sekali, katanya Izza kepingin melihat rumahnya si Kiki yang kemasukan air hujan, tapi Papanya nggak mau pergi kesitu.
Sekitar jam 10 an hujan sudah mulai reda, jalanan sudah mulai kelihatan, Izza sudah mulai nggak takut lagi.
Sekitar setengah sebelas malam, Izza baru mau mulai tidur.
Sekitar jam 8 malam, ternyata air sudah samapai ke ujung halaman rumah, waktu itu Papanya Izza baru datang, terus dia teriak manggilin Mamanya Izza supaya pintu pagar dibukain. Izza sudah mau ikutan keluar, tapi begitu dilihatnya air sudah tinggi samapai ujung halaman, Izza ketakutan, terus nangis sedih sekali.. 'Izza nggak mau rumahnya kebannjiran... nanti kalau airnya masuk rumah terus kita tenggelam bagaimana...' katanya sambil nangis. Kasihan sekali Izza .. baru sekali itu melihat Izza sangat ketakuta, maunya digendong terus, namplok terus sampai malam.
Tetangga pada keluar rumah, malahan pada mainin air hujan. Rumah di sebelah ujung keliatannya mulai kemasukan air. Izza mau ikutan Papanya main keluar melihat tinggi air. Tapi terus kedengaraan nangis sedih sekali, katanya Izza kepingin melihat rumahnya si Kiki yang kemasukan air hujan, tapi Papanya nggak mau pergi kesitu.
Sekitar jam 10 an hujan sudah mulai reda, jalanan sudah mulai kelihatan, Izza sudah mulai nggak takut lagi.
Sekitar setengah sebelas malam, Izza baru mau mulai tidur.